Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga (pada hari kiamat nanti),
Dan mereka saling membanggakan tentang siapa di antara mereka yang paling banyak orang mendatangi telaganya (dari umatnya),
Dan sungguh aku berharap (kepada Allah Ta’ala) bahwa akulah yang paling banyak orang yang mendatangi (telagaku). HR at-Tirmidzi (no. 2443) dan ath-Thabarani (no. 6881)
Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga) itu.
Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian.
Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh,
mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata,
"Wahai Rabbku, ini adalah umatku, mereka betul-betul pengikutku"
Lalu Allah s.w.t. berfirman,
"Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu, engkau tidak mengetahui bahwa mereka telah mengganti ajaranmu setelahmu.”
Kemudian aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengatakan,
“Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku.” (HR. Bukhari, no. 7049, no. 7051)
Siapa mereka yang diusir dan dijauhkan Alloh dari telaga Kautsar??
Merekalah aku..
Aku yang apabila:
Seorang MUNAFIK yang mengaku beriman padahal hatinya pembenci Islam dan rosululloh
Merekalah aku..
Aku yang apabila:
Seorang yang telah Islam kemudian Murtad
Merekalah Aku
Aku yang apabila:
Menerima Islam hanya dengan hawa nafsu.. memilih melaksanakan melaksanakan syariat yang sesuai keinginan diri dan menolak syariat yang bertentangan dengan kemauan hati, kebiasaan diri, keluarga dan masyarakat.
Merekalah aku
Aku yang apabila :
Merubah ajaran yang telah digariskan Alloh melalui alQuran dan NabiNya s.a.w dengan hadits-hadits shohih nya.
Merekalah aku
Aku yang apabila:
Mengusulkan bentuk ibadah baru dalam islam dengan alasan mengira ngira supaya lebih afdhol, supaya lebih khusyu supaya lebih banyak pahala padahal amat sangat bertentangan dengan ketetapan syariat Islam
"Celaka, celaka, bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku"
"Sungguh laksanakanlah ibadah yang hanya diperintah dan jangan sekali kali melaksanakan bentuk ibadah yang tidak diperintah agama"
✍Nurfalah Abi Hamza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar